Layla terlonjak bangun dari tidurnya, dadanya berdegup kencang. Untuk menenangkan diri, Laylah meraih botol air mineral yang selalu disediakannya di pinggir ranjang namun ternyata malam sebelumnya Layla lupa mengisinya sebelum tidur, karenanya ketika hendak menenggak air dari dalam botol itu, tidak ada setetespun yang keluar. Botol itu dalam keadaan kosong.
Bagus, bagus sekali, demikian keluh Layla seraya menendang selimutnya kemudian menjejakkan kakinya ke lantai. Telapak kakinya menyentuh permukaan lantai yang dingin setelah semalaman dimanjakan hawa dingin yang keluar dari mesin pendingin ruangan yang selalu diatur dengan suhu terendah oleh Layla.
~.we all have a special journey God put us here to do.. go ahead and go after your biggest dreams, and believe you were made to shine (Karen Kostyla).~
Sunday, January 23, 2011
Friday, January 14, 2011
2T : Dunia Kartu Pos - 1.381
Nikki baru berusia lima tahun ketika dunianya mengalami perubahan yang besar yang tidak hanya mengubah hidupnya namun juga hidup orang-orang di sekelilingnya, dalam hal ini adalah hidup kedua orangtuanya dan kakak perempuannya, Allison.
Semuanya bermula ketika Nikki sedang bermain bersama Allison di halaman depan rumah mereka. Kedua gadis cilik ini berlarian dengan gembira diawasi dari kejauhan oleh Martha, ibu mereka yang duduk di kursi goyang yang ada di teras depan sambil merajut sweater untuk hadiah Natal yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Segalanya berlangsung seperti biasanya dan tawa serta pekikan keceriaan terdengar dari dua gadis cilik yang tampaknya menikmati kebersamaan mereka.
Semuanya bermula ketika Nikki sedang bermain bersama Allison di halaman depan rumah mereka. Kedua gadis cilik ini berlarian dengan gembira diawasi dari kejauhan oleh Martha, ibu mereka yang duduk di kursi goyang yang ada di teras depan sambil merajut sweater untuk hadiah Natal yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Segalanya berlangsung seperti biasanya dan tawa serta pekikan keceriaan terdengar dari dua gadis cilik yang tampaknya menikmati kebersamaan mereka.
Wednesday, January 12, 2011
Starky, The Black Goat - 960
Starky adalah keturunan kedelapan belas keluarga Goldenstein yang merupakan keluarga terpandang di daerah pegunungan Swiss.
Starky mewarisi garis wajah yang tampan dari kakek moyangnya dan nenek moyangnya mewariskan keanggunan yang hanya dimiliki oleh kaum Goldenstein.
Starky mewarisi garis wajah yang tampan dari kakek moyangnya dan nenek moyangnya mewariskan keanggunan yang hanya dimiliki oleh kaum Goldenstein.
Lady & Vincenza : Di Dalam Kepompong - 8.228
Jadi telah ditetapkan bahwa Lady dan Vincenza akan mulai masuk ke dalam kepompong mereka masing-masing pada hari ketujuh di bulan ketiga belas saat bulan purnama bersinar sempurna di langit malam yang kelam, yang artinya besok malam mereka berdua sudah harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang selama ini telah mereka kenal dengan baik dan melangkah masuk ke dalam dunia yang sama sekali baru dan sejauh ini hanya mereka ketahui ceritanya dari ulat-ulat lain yang telah mendahului mereka.
"Mengapa hari itu?" Lady bertanya pada Vincenza yang dijawab Vincenza sambil tersenyum, "Karena, Lady, kita ngga akan lagi melihat sinar dalam jangka waktu yang kita ngga tau berapa lama karena berdasar info yang aku kumpulkan itu dibilang bahwa proses pembentukan sayap itu berbeda-beda untuk setiap ulat. Jadi yang paling baik untuk mengantar kita ke dunia baru di dalam kepompong, tentu saja adalah sinar bulan yang terindah, bukan begitu?"
**more coming soon**
"Mengapa hari itu?" Lady bertanya pada Vincenza yang dijawab Vincenza sambil tersenyum, "Karena, Lady, kita ngga akan lagi melihat sinar dalam jangka waktu yang kita ngga tau berapa lama karena berdasar info yang aku kumpulkan itu dibilang bahwa proses pembentukan sayap itu berbeda-beda untuk setiap ulat. Jadi yang paling baik untuk mengantar kita ke dunia baru di dalam kepompong, tentu saja adalah sinar bulan yang terindah, bukan begitu?"
**more coming soon**
Thursday, January 6, 2011
Negeri Di Atas Awan - 635
Malam harinya sang kakek tidak menidurkan kedua cucunya karena Hannah berkata pendek ketika mereka sedang menyantap makan malam, "Mama yang akan menidurkan kalian malam ini." Anabelle dan Jodiville mengerang mendengarnya dan menatap sang kakek dengan pandangan memohon tapi sang kakek menggelengkan kepalanya ketika Hannah sedang tidak melihat dan kedua cucunya pun melanjutkan makan malam mereka dengan tidak bersemangat.
Kalau sang ibu yang mengantarkan mereka tidur, itu artinya tidak akan ada dongeng untuk malam ini, diam-diam Anabelle merasa senang karena tadi ia mengusulkan agar sang kakek melanjutkan ceritanya ketika mereka sedang makan es krim, karena sehari tanpa mendengar dongeng sang kakek membuatnya menderita. Terkadang Anabelle merasa heran bagaimana beberapa waktu lalu ia mampu bertahan sebulan lamanya tanpa dongeng sang kakek dan ia berharap tidak perlu mengulang lagi masa-masa itu.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 635
(hikss.. hari ini masih amat slooooow bangets seeh progress-nyaa :( gimana caranya sih biar bisa nulis dengan lancaaarr?!)
-Indah-
Kalau sang ibu yang mengantarkan mereka tidur, itu artinya tidak akan ada dongeng untuk malam ini, diam-diam Anabelle merasa senang karena tadi ia mengusulkan agar sang kakek melanjutkan ceritanya ketika mereka sedang makan es krim, karena sehari tanpa mendengar dongeng sang kakek membuatnya menderita. Terkadang Anabelle merasa heran bagaimana beberapa waktu lalu ia mampu bertahan sebulan lamanya tanpa dongeng sang kakek dan ia berharap tidak perlu mengulang lagi masa-masa itu.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 635
(hikss.. hari ini masih amat slooooow bangets seeh progress-nyaa :( gimana caranya sih biar bisa nulis dengan lancaaarr?!)
-Indah-
Tuesday, January 4, 2011
Negeri Di Atas Awan - 1.752
Icelolly membiarkan tangannya tetap ditaruh di kening sang matahari namun ia bisa merasakan ada perpindahan suhu tubuhnya yang mengalir masuk ke suhu tubuh sang matahari dan pipinya terasa hangat dan mulai bersemu kemerahan.
Tubuh Icelolly mulai dijalari rasa hangat yang semakin terasa memanas dan dalam hitungan sekian menit setelahnya Icelolly menggigil dan tubuhnya bergetar tidak terkendali serta napasnya tersengal-sengal hingga tangannya terlepas dari kening sang matahari dan ia jatuh tersungkur di lantai.
Sang matahari tampak cemas melihat keadaan Icelolly namun ketika hendak memaksakan diri untuk bangun dari tidurnya, tubuh sang matahari masih belum cukup kuat dan sekujur tubuhnya terasa sakit dan membuatnya kembali berbaring dalam diam sambil sesekali melirik ke arah Icelolly yang masih tergeletak di lantai.
Tubuh Icelolly mulai dijalari rasa hangat yang semakin terasa memanas dan dalam hitungan sekian menit setelahnya Icelolly menggigil dan tubuhnya bergetar tidak terkendali serta napasnya tersengal-sengal hingga tangannya terlepas dari kening sang matahari dan ia jatuh tersungkur di lantai.
Sang matahari tampak cemas melihat keadaan Icelolly namun ketika hendak memaksakan diri untuk bangun dari tidurnya, tubuh sang matahari masih belum cukup kuat dan sekujur tubuhnya terasa sakit dan membuatnya kembali berbaring dalam diam sambil sesekali melirik ke arah Icelolly yang masih tergeletak di lantai.
Monday, January 3, 2011
Petualangan Clody : Penyelamatan Paus - 4.448
"Kenapa sih ceritanya dinamakan 'Petualangan Clody', Leon? Harusnya kali ini tuh diberi judul 'Trio Clody-Leon-Gia Beraksi Dalam Penyelamatan Paus Yang Terdampar'! Karena khan kita ikut andil di dalam cerita kali ini."
"Hahaha.. itu judulnya apa ngga kurang panjang, Gia?" Leon tertawa sebelum melanjutkan, "Lagian, apa sih artinya sebuah judul? Mending mana, hayo, kamu disebutkan di judul tapi minim terlibat dalam kisahnya, atau ya seperti yang ini kamu ngga disebutkan di judul tapi berperan penting dalam aksi kali ini?"
**more coming soon**
~.*.~
Words : 4.448
(Clodyy.. Leoonn.. Giaa.. I miss you, guys! Semoga dengan adanya 50k in January ini, gua akhirnya bisa membawa kalian menuju akhiran!)
-Indah-
"Hahaha.. itu judulnya apa ngga kurang panjang, Gia?" Leon tertawa sebelum melanjutkan, "Lagian, apa sih artinya sebuah judul? Mending mana, hayo, kamu disebutkan di judul tapi minim terlibat dalam kisahnya, atau ya seperti yang ini kamu ngga disebutkan di judul tapi berperan penting dalam aksi kali ini?"
**more coming soon**
~.*.~
Words : 4.448
(Clodyy.. Leoonn.. Giaa.. I miss you, guys! Semoga dengan adanya 50k in January ini, gua akhirnya bisa membawa kalian menuju akhiran!)
-Indah-
Negeri Di Atas Awan - 548
Keesokan siangnya, sang kakek membawa kedua cucunya ke kedai es krim seperti yang telah dijanjikannya. Dan benar yang sang kakek katakan, kedai es krim itu amat sangat ramai, mereka sampai harus berdesakan dan memastikan bahwa lajur antrian mereka tidak diserobot oleh orang-orang yang mempunyai hobi menyelak dan tidak tertib antri.
Ketika akhirnya mereka bertiga sampai di barisan terdepan, Anabelle dan Jodiville terpukau melihat banyaknya rasa yang bisa mereka pilih serta toping bermacam-macam yang semuanya tampak enak. Tetapi mereka tidak bisa berlama-lama di depan tanpa membeli sesuatu karena orang yang mengantri di belakang mereka berteriak tidak sabar agar mereka cepat memilih sesuatu dan tidak menunggu selamanya sambil memandang kaca etalase!
Ketika akhirnya mereka bertiga sampai di barisan terdepan, Anabelle dan Jodiville terpukau melihat banyaknya rasa yang bisa mereka pilih serta toping bermacam-macam yang semuanya tampak enak. Tetapi mereka tidak bisa berlama-lama di depan tanpa membeli sesuatu karena orang yang mengantri di belakang mereka berteriak tidak sabar agar mereka cepat memilih sesuatu dan tidak menunggu selamanya sambil memandang kaca etalase!
Sunday, January 2, 2011
Negeri Di Atas Awan - 1.085
"Tapi itu masih besok siang ya, malam ini kalian masih harus tidur dulu dan bermimpi indah baru Kakek akan membawa kalian ke kedai es krim yang baru dibuka di ujung jalan tempat keluarga McSmith tinggal. Ketika Kakek kemarin mampir ke sana, tempat itu selalu ramai dan rasa es krim-nya jauh lebih enak dibanding di tempat biasa kita makan."
"Oh, Kakek, aku tidak sabar menunggu besok! Tidak bisakah waktu dipercepat hingga besok siang datang menjelang?" Anabelle mengatupkan kedua tangannya dan menutup mata sementara mulutnya sibuk melantunkan harapan agar esok cepat datang.
"Oh, Kakek, aku tidak sabar menunggu besok! Tidak bisakah waktu dipercepat hingga besok siang datang menjelang?" Anabelle mengatupkan kedua tangannya dan menutup mata sementara mulutnya sibuk melantunkan harapan agar esok cepat datang.
Negeri Di Atas Awan - 1.531
Oh ya, jangan lupakan juga bulan dan bintang serta awan! Belum lagi di beberapa belahan bumi yang mempunyai empat musim, tentunya para peri langit lebih sibuk lagi harus mengatur dan membujuk kaum serpihan salju agar mau turun di kala musim dingin datang menjelang, sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum serpihan salju adalah kaum yang keras kepala dan tidak suka diperintah karenanya para peri langit harus berpandai-pandai kata dalam membujuk mereka agar kaum serpihan salju merasa bahwa ide dan inisiatif merekalah maka mereka turun ke bumi, dan bukan karena diperintah oleh para peri langit!
Tetapi itu urusan nanti karena musim dingin masih lama jadi para peri langit bisa bergembira ria tidak harus berurusan dengan kaum serpihan salju yang rewel. Hanya saja ada satu hal yang menjadi perhatian para peri langit saat ini, yaitu sang matahari yang walaupun tidak memperpanjang jam tugasnya di langit namun tetap saja memberikan kegerahan yang luar biasa serta rasa panas yang menyengat.
Tetapi itu urusan nanti karena musim dingin masih lama jadi para peri langit bisa bergembira ria tidak harus berurusan dengan kaum serpihan salju yang rewel. Hanya saja ada satu hal yang menjadi perhatian para peri langit saat ini, yaitu sang matahari yang walaupun tidak memperpanjang jam tugasnya di langit namun tetap saja memberikan kegerahan yang luar biasa serta rasa panas yang menyengat.
Saturday, January 1, 2011
Negeri Di Atas Awan - 1.165
"Jadi, Kakek bisa lanjutkan sekarang ceritanya?" Kakek bertanya dengan binar jenaka terpancar dari kedua bola matanya.
"Lanjutkan, Kakeeekk.." Anabelle dan Jodiville menyahut dengan penuh semangat.
"Oh, Kakek, sebelum Kakek melanjutkan, aku mempunyai satu pertanyaan lagi." Tiba-tiba Anabelle kembali menyela bahkan sebelum sang kakek mulai melanjutkan dongengnya.
"Kakaakk.. baru saja Kakak berjanji tidak akan banyak bertanya, kenapa sekarang malah kembali bertanya?" Jodiville mengeluh.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 1.165
(sepertinya udah cukup dulu dhe buat hari ini.. sampai jumpa besok :p)
-Indah-
"Lanjutkan, Kakeeekk.." Anabelle dan Jodiville menyahut dengan penuh semangat.
"Oh, Kakek, sebelum Kakek melanjutkan, aku mempunyai satu pertanyaan lagi." Tiba-tiba Anabelle kembali menyela bahkan sebelum sang kakek mulai melanjutkan dongengnya.
"Kakaakk.. baru saja Kakak berjanji tidak akan banyak bertanya, kenapa sekarang malah kembali bertanya?" Jodiville mengeluh.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 1.165
(sepertinya udah cukup dulu dhe buat hari ini.. sampai jumpa besok :p)
-Indah-
Negeri Di Atas Awan - 1.555
"Kakek, Kakek.." Suara Anabelle terdengar berusaha menarik perhatian sang kakek yang sedang sibuk menyelimuti Jodiville.
"Ada apa, Belle?" Kakek menoleh ke arah Anabelle setelah selesai merapikan selimut Jodiville dan mengusap lembut kepalanya seraya mengucapkan selamat tidur dan semoga malam nanti Jodiville bermimpi yang menyenangkan.
"Kakek, sebelum Kakek meninggalkan kami malam ini, bagaimana jika Kakek menceritakan sebuah dongeng untuk kami?" Nada Anabelle terdengar memohon.
Sang kakek menarik napas panjang dan mau tidak mau ia teringat akan percakapannya sebulan yang lalu dengan anak perempuannya, Hannah, yang juga adalah ibu dari Anabelle dan Jodiville.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 1.555
(mari kita lanjutkan nanti karena sekarang gua mo belanja dulu ke supermarket ma nyokap :p)
Ciaoo..
-Indah-
"Ada apa, Belle?" Kakek menoleh ke arah Anabelle setelah selesai merapikan selimut Jodiville dan mengusap lembut kepalanya seraya mengucapkan selamat tidur dan semoga malam nanti Jodiville bermimpi yang menyenangkan.
"Kakek, sebelum Kakek meninggalkan kami malam ini, bagaimana jika Kakek menceritakan sebuah dongeng untuk kami?" Nada Anabelle terdengar memohon.
Sang kakek menarik napas panjang dan mau tidak mau ia teringat akan percakapannya sebulan yang lalu dengan anak perempuannya, Hannah, yang juga adalah ibu dari Anabelle dan Jodiville.
**more coming soon**
~.*.~
Words : 1.555
(mari kita lanjutkan nanti karena sekarang gua mo belanja dulu ke supermarket ma nyokap :p)
Ciaoo..
-Indah-
Subscribe to:
Posts (Atom)